10 Hal yang Salah Kira tentang Charge Smartphone

Baterai adalah salah satu komponen yang cukup penting bagi smartphone. Tanpa adanya baterai, smartphone kita tidak dapat digunakan sebagai mana fungsinya. Karena sifatnya yang cukup krusial, maka penting bagi kita untuk merawat dan memperlakukannya sebaik mungkin. Sayangnya, beredar cukup banyak kabar dan mitos yang membingungkan mengenai baterai smartphone dan cara pengisian daya ulang yang tepat supaya baterai awet. Apakah kamu salah satu orang yang pernah bingung karena mitos-mitos tentang baterai smartphone? Daripada bingung, lebih baik kita cari tahu kebenaran dari 10 mitos tentang baterai smartphone.

Ingatan pada baterai.

Beberapa dari kita mungkin mempercayai mitos satu ini bahwa sebaiknya secara rutin baterai dikosongkan seluruhnya lantas mengisinya hingga 100% guna membuat baterai “ingat” akan kapasitas aslinya atau mungkin kita sudah terbiasa tidak mengisi baterai sebelum benar-benar habis. Sesungguhnya kebiasaan ini bukan sebuah perilaku yang baik karena pengisian ulang daya baterai dengan siklus ini tak memengaruhi kinerjanya. Mitos “memory effect” ini sudah tidak lagi berlaku di zaman ini karena sebagian besar smartphone kita sudah dibekali dengan baterai tipe Lithium Ion.

Wajib hukumnya menggunakan charger original bawaan.

“Kalau tidak pakai yang original atau bawaan nanti baterai cepat rusak!”

Pernah dengar kalimat satu ini? Mungkin beberapa dari kita sampai sekarang masih kerap mendengarnya. Namun benarkah menggunakan charger non original akan merusak baterai smartphone ketika digunakan untuk mengisi ulang dayanya?
Menggunakan charger non bawaan memang berpotensi merusak baterai, hal itu dikarenakan beberapa charger non bawaan memiliki kualitas rendah yang justru berbahaya bagi baterai dan smartphone-mu. Akan tetapi bukan berarti wajib hukumnya kamu harus menggunakan charger milik smartphone-mu sendiri. Dalam keadaan darurat, kamu tetap bisa kok melakukan isi ulang daya baterai dengan menggunakan perangkat lain seperti charger USB, tapi tentu saja kinerjanya akan berbeda.

Baterai berpotensi bocor ketika diisi ulang semalam penuh.

Mitos satu ini nampaknya menjadi mitos yang hingga saat ini masih sangat dipercayai. Keyakinan bahwa baterai bisa overload ketika diisi ulang semalam penuh dan berpotensi merusak dalam jangka waktu panjang sesungguhnya sudah usang. Ketahuilah bahwa smartphone kita sudah cukup pintar untuk memutus arus listrik secara otomatis ketika sudah mencapai 100% dan meskipun baterai tersebut masih terhubung dengan chargernya.

Smartphone tidak boleh digunakan pada saat sedang diisi ulang.

Mitos ini juga tidak terbukti benar jika kamu berpikir bahwa smartphone yang digunakan pada saat sedang diisi ulang dayanya akan rusak. Faktanya, entah akan kamu gunakan atau tidak, smartphone-mu akan terisi seperti yang seharusnya ketika sedang di-charge. Bahkan tak jarang smartphone akan mengaktifkan dirinya sendiri ketika sedang terhubung dengan Wi-Fi untuk melakukan unduhan update software. Hanya saja, ketika smartphone itu digunakan sembari diisi ulang dayanya, maka waktu yang dibutuhkan smartphone itu hingga terisi penuh juga akan semakin lama.10 Hal yang Salah Kira tentang Charge Smartphone

Mematikan ponsel bisa mematikan baterai.

Jenis mitos apa lagi kali ini? Mematikan ponsel dipercaya bisa merusak baterai adalah sebuah statement yang salah. Fakta yang harus kamu ketahui adalah ketika smartphone-mu dalam keadaan non aktif dan/atau tersimpan dalam jangka waktu lama, daya baterainya akan berkurang sedikit demi sedikit. Hal ini pun sebenarnya normal dan tidak akan terjadi masalah sekalipun kamu mematikan dan melepasnya guna sejenak mengistirahatkan perangkat.

Baterai smartphone harus mencapai 100% sebelum digunakan.

Mitos satu ini juga masih membudaya di masyarakat kita bahwa sebaiknya menggunakan smartphone ketika sudah dicharge penuh. Faktanya, ponsel justru akan bekerja optimal ketika baterai berada dalam kapasitas antara 40 hingga 80 persen. Fakta lainnya adalah sebagian besar baterai smartphone baru sudah dalam kondisi setengah penuh ketika diluncurkan ke pasaran sehingga kamu bisa langsung menggunakannya setelah melunasi pembayaran.

Menaruh baterai di kulkas atau menjemurnya dipercaya memperpanjang umur baterai.

Entah siapa dari masa lalu yang masih membawa mitos dan kepercayaan yang salah ini sampai di masa sekarang, yang jelas mitos satu ini tidak benar. Bahkan pada baterai Lithium Ion yang banyak digunakan pada smartphone masa kini, kebiasaan menaruh baterai di kulkas maupun menjemurnya justru akan merusak baterai karena suhu yang dingin atau panas berlebihan.

Browsing memakan cukup banyak daya.

Tahukah kamu kalau ternyata bermain game 3D adalah kegiatan dengan smartphone yang paling memakan daya baterai? Browsing atau berselancar di dunia maya memang bisa berdampak pada kapasitas baterai tetapi juga tergantung pada kontennya yang diakses. Kalau konten tersebut ternyata konten online gaming atau streaming video YouTube, jangan heran kalau baterai memang cepat habis.

Non aktifkan Wi-Fi, GPS, dan Bluetooth untuk memperpanjang usia baterai.

3 fungsi yang pasti ada pada smartphone sekarang ini tidak berbahaya bagi baterai smartphone apalagi berpotensi merusaknya ketika digunakan. Wi-Fi, GPS, maupun Bluetooth akan memakai listrik hanya ketika digunakan dan tidak berpengaruh secara signifikan pada kapasitas baterai secara keseluruhan. Jika tujuannya untuk menghemat daya baterai, akali dengan cara mengurangi tingkat kecerahan layar.

Task manager dipercaya membantu baterai untuk bertahan lebih lama.

Task manager yang kamu unduh dari pihak ketiga sesungguhnya tidak berperan dalam memperpanjang usia baterai smartphone karena memang tugasnya bukan itu. Task manager berguna untuk memantau dan mengendalikan aplikasi yang sedang digunakan tapi jangan berharap bahwa aplikasi ini mampu membantu merawat baterai smartphone.

Keberadaan berita-berita yang tak jelas ini membuat kita bingung harus mempercayai yang mana. Meski terkadang dibumbui analogi yang seolah masuk akal, bukan berarti mitos itu benar-benar dapat dipercaya. Penjelasan secara ilmiah dan teknis akan membantumu mengetahui mana statement yang dapat dipercaya dan mana yang sekadar kabar burung. Jadi, sudah tahu kan mana saja yang mitos dan ternyata memang fakta?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *