Pekalongan, hal pertama yang muncul di otak kita saat mendengar nama kota ini disebut pastilah Batik. Ya, Pekalongan terkenal dengan batiknya yang merupakan salah satu sentra industri batik terbesar di Indonesia. Wajar jika museum dengan koleksi batik dan terlengkap dan terbesar di dunia letaknya ada di Pekalongan.
Pekalongan berhasil menarik perhatian dunia dengan kerajinan batiknya, namun masih ada hal lain dari Pekalongan yang belum didengar banyak orang. Sebagai kawasan yang turut menyumbang untuk kesehatan paru-paru dunia, Pekalongan secara khusus Petungkriyono tentu memiliki berbagai destinasi wisata alam yang wajib dikunjungi.
Saya baru saja selesai mengelilingi beberapa destinasi wisata yang ada di Petungkriyono kemarin. 1 hari tentu tidak cukup untuk menjangkau semua keindahan yang ada. Namun begitu, saya berhasil mengunjungi 5 tempat wisata alam terbaik yang menjadi primadona di Petungkriyono. Berikut adalah daftar destinasi wisata alam terbaik di Petungkriyono yang wajib kamu kunjungi ketika sedang berada di Pekalongan.
1. Curug Sibedug
Curug Sibedug terletak di Dusun Sokokembang, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono. Untuk menuju kawasan Petungkriyono, kita bisa menggunakan bus dari terminal Pekalongan jurusan pasar Doro dan dilanjutkan dengan menaiki Angkutan Pegunungan Pariwisata (Anggun Paris).
Perjalanan menuju kawasan wisata Curug Sibedug Petungkriyono ditempuh selama 30 menit. Wisata yang terletak di pegunungan ini memberikan keseruan tersendiri bagi pengunjung karena sepanjang perjalanan, kita akan melewati hutan dan menyusuri jalanan berliku yang cukup tajam.
Setelah disambut dengan tarian Pesona Petungkriyono di gerbang masuk Petungkriyono, saya akhirnya sampai di destinasi wisata pertama. Curug Sibedug memiliki ketinggian sekitar 15 meter dengan 3 buah aliran air terjun. Letaknya yang berada persis di pinggir jalan membuat Curug Sibedug ini mudah diakses.
Di sekitar lokasi, tersedia beberapa warung yang bisa digunakan pengunjung untuk beristirahat sambil menikmati Kopi Petung yang menjadi ciri khas karena merupakan hasil dari budidaya masyarakat sekitar.
2. Jembatan Sipingit
Puas menikmati pemandangan di Curug Sibedug, saya dan rombongan yang tergabung dalam acara Amazing Petung National Explore 2017 melanjutkan perjalanan menuju spot selanjutnya yaitu Jembatan Sipingit. Meski terlihat seperti jembatan biasa pada umumnya, suasana yang tenang membuat saya ingin duduk sejenak di bebatuan sambil merasakan segarnya air sungai.
Aliran air di bawahnya berasal dari Sungai Welo dan mengalir menuju Kedung Sipingit atau lebih dikenal dengan nama Black Canyon Pekalongan. Di Kedung Sipingit ini, pengunjung bisa melakukan berbagai macam olahraga air seperti river tubing atau body rafting.
3. Welo River
Welo River menjadi destinasi wisata selanjutnya yang saya kunjungi. Sampai di tempat ini, saya disuguhkan dengan pemandangan hijaunya pepohonan yang menjadi daya tarik dari Welo River. Pengunjung bisa mengabadikan momen di beberapa spot foto yang telah dibuat secara unik dan menarik.
Di Welo River kita juga bisa menikmati pemandangan dari ketinggian sekitar 10 meter dengan menaiki rumah pohon atau gardu pandang. Sayangnya, saya tidak bisa mencoba menaiki rumah pohon yang menjulang tinggi ini karena waktunya tidak mencukupi dan terbatasnya kapasitas orang yang bisa naik dalam 1 waktu.
4. Curug Bajing
Curug Bajing yang terletak di Dusun Kembangan, Desa Tlogopakis menjadi destinasi yang paling dinanti. Untuk melihat curug dengan ketinggian sekitar 75 meter tersebut, saya dan rombongan harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 45 menit dari Welo River.
Pemandangan yang disuguhkan sepanjang perjalanan menjadi lebih bervariasi. Tidak hanya hutan lebat, saya juga menikmati pemandangan terasering persawahan yang cukup luas. Kita juga beberapa kali melewati rumah penduduk dan kebun sayuran milik warga. Kabut tipis membuat hawa menjadi terasa dingin.
Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya saya sampai di lokasi. Setelah gerbang masuk. Untuk menuju Curug Bajing, saya dan rombongan Amazing Petung National Explore 2017 harus berjalan kaki sekitar 10 menit melewati jalan setapak yang terbuat dari batu.
Pengunjung bisa menikmati keindahan Curug Bajing dengan bersantai di gazebo kecil yang disediakan. Ada pula panggung kayu yang tersedia untuk berfoto dengan latar belakang Curug Bajing. Agar bisa melihat gemuruh air curug dari dekat, saya menyeberangi jembatan bambu untuk berpindah ke sisi lain.
5. Curug Lawe
Sebenarnya masih banyak destinasi wisata alam lain di Petungkriyono yang tidak kalah menariknya untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Curug Lawe. Curug Lawe terletak di kawasan hutan pinus yang dikelola menjadi berbagai spot foto menarik oleh pemerintah setempat. Sayangnya, ketika tiba di kawasan ini hari sudah mulai gelap sehingga saya tidak bisa mengeksplorasi tempat ini dengan maksimal.
Saya hanya sempat mencoba bersantai di hammock yang disediakan sambil menikmati tarian pemyambutan oleh penduduk setempat.
Sungguh Petungkriyono yang “Amazing”, waktu sehari tidak akan pernah cukup untuk mengeksplorasi semua keindahan alam yang ditawarkannya. Petung memiliki pesonanya sendiri yang akan membuat orang betah untuk berlama-lama berada di tanahnya. Dan iya, suatu hari saya akan kembali lagi ke tanah Petungkriyono untuk bersatu dengan alam, menikmati indahnya ciptaan Yang Maha Kuasa 🙂
8 replies on “Petungkriyono, Negeri Atas Awan Pekalongan yang Mempesona”
Ayo lah main lagi ke Pekalongan, saya tunggu ^^
Yay, semoga bisa segera berjumpa kembali ya! 😀
Yeaah saya masuk blogggg….
Yay!!
Pas nyobain bersantai dgn hammock di Curug Lawe tiba2 aja badanku merinding, buru2 bangun deh. Trus di hutan pinus kameraku sempet error. Bener2 pengalaman yg ngga terlupakan, jd pingin balik lagi
Yuk balik lagi kak, barengan kita :3
Sayang banget kemaleman nyampe lawe ya
Iya sayang banget, padahal banyak banget spot foto yg bagus 🙁
Comments are closed.