Suka atau tidak, kemajuan zaman akan sebanding dengan munculnya kebiasaan baru. Contohnya pola perilaku belanja. Dulu, kalau orang mau belanja ya harus datang ke toko, mengambil barang, dan membayar di kasir. Sekarang? Boro-boro mau seperti itu, memikirkan panas dan macet saja bisa membatalkan niat. Kondisi seperti ini ditangkap sebagai sebuah peluang pengadaan pasar tak terlihat, yaitu online market.
Perubahan pola perilaku berbelanja konvensional menjadi serba online ini juga berdampak pada banyak hal. Ritel nggak lagi harus menyewa ruangan besar ber-AC untuk kebutuhan penataan barang, harga barang menjadi lebih rendah, jasa pengiriman barang punya order yang lebih tinggi, dan yang paling kelihatan adalah semua orang bisa berperan ganda sebagai pembeli dan penjual.
Yang unik, perilaku belanja online yang akhirnya membudaya ini melahirkan ide-ide baru dari para pelaku ritel untuk membuat sebuah “budaya baru”, yaitu hari belanja online nasional. Di Amerika, dikenal istilah Black Friday atau Cyber Monday yang kurang lebih sama dengan agenda belanja online 12.12 gitu. Peningkatan transaksi karena momen ini menyenangkan semua pihak: stok barang di gudang segera habis, konsumen dapat barang dengan harga rendah, perputaran uang di bank bisa digunakan untuk operasional mereka.
Tingginya transaksi di Indonesia ini menunjukkan antusias masyarakat dalam berbelanja dan akhirnya berdampak pada frekuensi penyelenggaraan hari belanja online. Nggak cuma bertepatan dengan tanggal 12 Desember setiap tahunnya, tapi juga di tanggal 10 Oktober (10.10) dan 11 November (11.11).
Tahun 2019 ini merupakan tahun ke-6 diselenggarakannya harbolnas di Indonesia. Keberhasilan ini didukung oleh demografi masyarakat kita yang jumlahnya sangat banyak plus ekonomi yang meningkat. Tapi kondisi ini bisa berubah menjadi momen tidak menyenangkan bagi orang yang berencana mendapatkan barang incaran dengan diskon besar-besaran di momen ini. Kenapa? Ya karena rebutan. Biar nggak kehabisan barang, ada baiknya kamu menerapkan beberapa strategi untuk melancarkan aksi belanja online-mu.
1. Koneksi internet stabil
Namanya belanja online ya jelas membutuhkan jaringan internet supaya bisa terhubung secara online di e-commerce tujuan. Dengan kondisi satu negara mengakses situs yang sama, besar kemungkinan loading di perangkatmu menjadi tidak cepat. Alasannya bisa jadi karena server situs yang kurang mumpuni atau koneksi internet kamu memang tidak stabil. Akibatnya bisa sefatal kamu kehilangan kesempatan mendapatkan barang incaran dengan harga diskon. Huhu.
Untuk menghindari kemungkinan tersebut, ada baiknya kamu sudah mempersiapkan perangkat “perang” sebaik mungkin. Ini nggak cuma tentang menggunakan jasa provider yang terkenal stabil koneksi internetnya, tapi juga mempersiapkan perangkat yang layak seperti smartphone, laptop, maupun router wifi.
2. Persingkat waktu memilih
Akan ada jutaan orang yang mengakses situs e-commerce yang sama saat harbolnas. Beberapa di antaranya mungkin mengincar barang yang sama denganmu, baik dari segi jenis, merek, sampai spesifikasi mendalam lainnya. Makanya biar nggak keduluan orang lain, kamu harus lebih gesit ketika mencari dan menentukan barang yang mau kamu beli. Mempersingkat waktu memilih dan menyegerakan diri untuk ke proses pembayaran bisa kamu siapkan sebelum hari H.
Caranya dengan membuat list barang apa saja yang kamu mau dapatkan. List tersebut harus lengkap ya dengan merek dan spesifikasi yang kamu inginkan. Kalau barang yang kamu inginkan sudah spesifik, riset kecil-kecilan dulu diantar e-commerce untuk memastikan adanya stok barang dan membandingkan harga di situs mana yang termurah ketika sudah dihitung dengan biaya ongkir. Dengan cara ini, minim kemungkinan barang incaranmu sudah di keranjang orang lain.
3. Daftar akun di e-commerce tujuan dan subscribe
Berlangganan koran dari setiap e-commerce untuk mendapatkan penawaran menarik adalah langkah preventif agar kamu tidak kehabisan produk yang kamu mau. Untuk bisa subscribe, kamu harus memiliki akun di e-commerce tujuan. Supaya lebih nyaman, ada baiknya kamu mendaftarkan diri beberapa hari sebelum dimulainya kegiatan berburu barang saat harbolnas.
Di dalamnya termasuk memberikan informasi mengenai alamat tujuan pengiriman barang. Jika data sudah lengkap, jangan lupa mencentang pemberitahuan persetujuan subscribe agar kamu menerima informasi terbaru terkait penawaran produk di situs tersebut. Oh ya, kamu nggak perlu untuk mendaftar di semua e-commerce, cukup pilih e-commerce mana yang akan kamu pilih untuk melakukan transaksi.
4. Dapatkan pemberitahuan lebih awal dengan fitur wishlist
Dalam situs e-commerce biasanya disediakan fitur daftar barang keinginan alias wishlist. Fitur ini berfungsi untuk “menyimpan” data mengenai produk apa yang ingin kamu dapatkan. Ketika kamu memasukkan data produk barang incaran ke wishlist, sistem e-commerce akan otomatis memberikan notifikasi terkait penawaran menarik dari produk dalam wishlist-mu. Memang mirip dengan sistem subscribe, tetapi notifikasi yang dikirim ke kamu akan spesifik pada barang yang kamu masukkan dalam daftar keinginan tersebut.
“Gimana caranya untuk menentukan produk mana yang sebaiknya aku masukkan ke wishlist?” Ya banyak-banyak baca review dan rekomendasi dong. Jangan semua produk kamu masukkan ke wishlist, nanti informasi yang kamu dapat terlalu banyak. Biasanya kondisi ini cenderung akan membatalkan keinginan untuk membeli. Misalnya kamu ingin membeli vape terbaik padahal kamu masih buta informasi soal dunia vapor. Solusinya ya kamu harus rajin-rajin cari review supaya nggak memilih produk yang kurang worth it.
5. Update dengan info terbaru dari brand incaran
Follow semua akun media sosial dari brand produk incaranmu terutama yang beroperasi di Indonesia. Ini akan membuatmu tetap update informasi langsung dari brand tersebut. Biasanya informasi yang disampaikan tak jarang memuat penawaran potongan harga tambahan. Jangan lupa nyalakan notifikasi dari media sosial brand tersebut sehingga kamu bisa tahu informasi terkait produk incaran lebih awal dibandingkan orang lain.
6. Punya kupon diskon? Manfaatkan dong!
Mulai dari sekarang, kumpulkan kupon diskon belanja online yang kamu miliki. Urutkan berdasarkan nama e-commerce sesuai abjad dan sisihkan yang paling mungkin kamu pakai. Misalnya taruh voucher BukaLapak di atas voucher diskon e-commerce lain yang berawalan inisial setelah huruf B. Terus, kalau kamu punya beberapa jenis potongan harga di bawah nama e-commerce yang sama, urutkan berdasarkan persentase diskon terbesar atau penawaran yang menurutmu paling menarik.
Kegiatan belanja memang menyenangkan, tetapi model rebutan belanja saat momen harbolnas ini memang lebih menantang. Maka, supaya nggak kalah di tengah jalan, persiapkan secara matang melalui tips-tips di atas. Kamu punya tips lebih mantul terkait strategi anti-gagal belanja online saat harbolnas? Boleh loh untuk sharing pengalaman dan tips lebih jitu.