Seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 17 September 2017, saya dan 10 Blogger lain dari Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi destinasi wisata yang ada di Kota Kinabalu, Sabah. Saya merasa sangat beruntung karena bisa menjadi satu, dari 11 orang yang dipilih oleh Sabah Tourism Board untuk menikmati perjalanan ini. Family Trip; begitu kami menyebut perjalanan yang diketuai oleh Dodon Jerry – si Tukang Jalan Jajan yang merupakan fasilitator antara kami dan tim Sabah Tourism Board.
Minggu pagi sekitar pukul 11 kami sudah berkumpul di Bandara Supadio Pontianak untuk melakukan penerbangan transit ke Sarawak, lalu kemudian melanjutkan penerbangan kembali ke Sabah menggunakan pesawat AirAsia. Penerbangan dari Pontianak ke Sarawak hanya sekitar 45 menit, layover 6 jam di Sarawak, kemudian melanjutkan penerbangan ke Sabah kurang lebih 1 jam 45 menit. Kami tiba di Sabah sekitar pukul 22.00 waktu setempat, dan kami disambut oleh tim Sabah Tourism Board dan AirAsia di terminal kedatangan di Sabah.
Island Hopping dan Bermain di Mari-mari Cultural Village
Senin 18 September 2017, saya terbangun jauh lebih pagi dari biasanya. Alarm pukul 06.00 saya langsung bergegas mandi. Kasur empuk Hotel Grandis sebenarnya terus memaksa saya untuk bersembunyi dibalik selimutnya, tapi keinginan untuk mengekplorasi destinasi wisata yang ada di Kota Kinabalu jauh lebih besar! 😀
Selesai mandi dan bersiap-siap saya dan roommate Dunia Indra segera mengisi perut dengan sarapan. Kami sudah ditunggu tour guide yang akan membawa rombongan ini untuk hopping island ke Tunku Abdul Rahman Park. Berjalan kaki sekitar 10 menit dari Hotel Grandis, kami menuju Jesselton Point, sebuah dermaga penuh dengan speed boat yang akan mengantarkan kami ke berbagai pulau indah yang terletak di kawasan Tunku Abdul Rahman Park.
Snorkeling, Sea Walking, Sampai Coral Flyer di Tunku Abdul Rahman Park
Hanya sekitar 15 menit kami di ombang ambing ombak di speed boat yang ditumpangi, kami sudah tiba di pulau pertama. Manukan Island, sebuah pulau indah yang dapat digunakan untuk snorkeling atau sekadar bermain-main di pasir pantai. Kami menghabiskan waktu sekitar 45 menit di pulau ini. Berfoto di dermaga yang sangat cantik, bermain pasir pantai, dan tentu saja saya tidak melewatkan pengalaman snorkeling di bibir pantai pulau ini!
Selesai bersenang-senang di Manukan Island, kami lalu melanjutkan perjalanan ke ujung timur untuk merasakan sensasi berjalan di dasar laut di bawah Pontoon Borneo Reef World. Ini adalah kali pertama saya mencoba Sea Walking. Terlalu banyak kebahagiaan yang ingin saya ceritakan untuk pengalaman pertama sea walking ini. Kamu bisa membaca pikiran saya lewat keceriaan foto di bawah ini! 😀
Puas bermain-main di Pontoon Borneo Reef World, kami lalu melanjutkan perjalanan ke Sapi Island untuk istirahat makan siang. Setelah melepas lelah hampir 1 jam, kami lalu ditantang untuk mencoba Coral Flyer; sensasi menikmati coral sambil menyeberang pulau dengan seutas kawat.
Dan seperti luar biasanya, saya selalu excited untuk mencoba permainan yang memacu adrenalin seperti ini. Setelah semua rombongan siap, kami lalu diantar menyeberang ke Pulau Sebelah untuk kemudian mempersiapkan diri menggunakan berbagai peralatan keamanan yang akan membantu masing-masing kami menyeberang kembali ke Sapi Island!
Jika kamu kebetulan sedang berada di Sabah, kamu harus mencoba destinasi wisata yang satu ini! Dan berikut adalah keseruan selama menikmati permainan Coral Flyer di kawasan Taman Nasional Tunku Abdul Rahman.
Mengenal Berbagai Suku Asli Sabah; Sabahan – di Mari-mari Cultural Village
Selesai Coral Flyer, kami lalu diajak kembali ke hotel untuk melepas penat sebentar karena jadwalnya sore ini kami akan diajak untuk melihat desa budaya; Mari-mari Cultural Village. Tepat pukul 5 sore, kami semua berkumpul di depan hotel karena mini bus yang akan membawa kami menuju Mari-mari Cultural Village sudah menunggu.
Perjalanan yang dibutuhkan untuk mencapai desa wisata ini kurang lebih memakan waktu setengah jam. Lansekapnya mirip dengan perjalanan keluar kota dari Jakarta atau Bandung menuju pelosok Jawa Tengah atau Jawa Barat. Dengan pemandangan ilalang dan tebing yang dilalui sepanjang perjalanan. Sayang sekali, cuara sore ini di Sabah kurang mendukung, hujan turun rintik-rintik sehingga sebagian dari kami memilih untuk tidur sembari melepas lelah setelah lebih dari 6 jam hopping Island.
Kami tiba di Mari-mari Cultural Village ketika hari sudah gelap, mungkin sekitar pukul 6 malam. Hujan rintik-rintik yang belum juga berhenti memaksa kami harus menggunakan payung dan jas hujan untuk memasuki kawasan desa budaya ini.
Tahukah kamu bahwa orang Sabah lebih dikenal luas sebagai Sabahan? Sabahan adalah salah satu kelompok ras yang mungkin hanya bisa ditemukan di Pulau Borneo atau Kalimantan yang kita kenal luas. Kelompok ras ini terdiri dari beberapa suku bangsa yang menetap sejak berabad-abad yang lalu di kawasan itu. Nah, di Mari-Mari Cultural Village ini setiap pengunjung akan diajak berpetualang untuk mengenal lebih luas, siapa sebenarnya Sabahan itu.
Rombongan kami berkeliling jalan kaki hampir 2 jam mengitari kawasan ini. Kami diajak untuk melihat bagaimana Suku asli sabah membuat minuman alkohol mereka sendiri (tuak), memasak makanan dari bambu, membuat api dari kayu, mengenal berbagai ritual adat yang ada, hingga menikmati makan malam dengan makanan khas lokal.
Baru 1 hari mengelilingi Kota Kinabalu, Sabah, saya sudah mendapatkan begitu banyak pengalaman baru yang belum pernah diketaui sebelumnya. Sungguh perjalanan yang sangat menyenangkan, bertemu teman baru, mengenal hal-hal baru, mencoba sesuatu yang baru, dan masih banyak pengalaman baru lainnya.
Ini adalah cerita hari pertama di Sabah, saya akan menulis lebih banyak keseruan lainnya selama di Sabah di tulisan berikutnya. Selamat menunggu, selamat membaca! 😀
Postingan lanjutan Trip to Sabah: Mengunjungi Ranau Hightlands, Sunset Cruise Sampai Water Rafting
6 replies on “Trip To Sabah: Island Hopping dan Bermain di Mari-mari Cultural Village (Part 1)”
Sangat terkesan menonton pertunjukan budaya di akhir program mari mari cultural Village. Terutama tarian bambu dan tarian api. Skill mereka sangat dipuji kan
Haha, aku dong ikutan main tarian bambu kemarin.
Kapan kita kesana lagi ya? 😊
saya sudah bisa membaca pikiran kamu nih.. ceria sekali ya… ternyata banyak tempat wisata seru di Sabah
Apa isi pikiranku? 😐
bahagia kan… 🙂
Comments are closed.