Sejak kehidupan kita dipermudah dengan adanya Personal Computer dan laptop, kita jadi terbuka untuk mengenalkan diri dengan perangkat pembentuknya, baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak. Mengerti jenis dan fungsi berbagai komponen pembentuk PC maupun laptop ini membuat kita bisa memahami perangkat kerja kita, termasuk mengenali symptoms yang mungkin muncul ketika terjadi gangguan atau error.
Salah satu perangkat PC atau laptop itu adalah Hard Disk Drive atau HDD. Perangkat keras satu ini merupakan salah satu perangkat vital bagi PC maupun laptop selain motherboard. Hampir tidak mungkin sebuah PC atau laptop bisa berfungsi optimal tanpa adanya HDD. HDD ini merupakan perangkat penyimpanan data pada PC atau laptop. Tidak hanya data kerja dalam bentuk file dokumen, audio, atau gambar, tetapi juga data sistem operasi. Itulah mengapa keberadaan HDD dalam PC atau laptop dikenal mutlak.
Ada cukup banyak jenis HDD di pasaran. Tidak hanya bersaing dari merek, HDD yang beredar di pasaran ini juga mengunggulkan kemampuannya masing-masing. Kemampuan yang dimaksud bisa dilihat dari berbagai macam aspek. Kalau dari merek, biasanya penggunanya memiliki keterikatan tersendiri terhadap merek HDD tertentu yang dianggap cukup awet tidak banyak bermasalah. Aspek lain yang dilihat adalah kapasitasnya. Tentu saja, sebagai media penyimpanan, HDD yang mumpuni dikenal memiliki kapasitas penyimpanan yang besar sehingga penggunanya tidak harus menyingkirkan data lama yang penting untuk menyimpan data-data baru.
HDD dengan kapasitas yang besar biasanya dilirik oleh pengguna tertentu seperti gamers atau video editor. Sedangkan pengguna yang tidak terlalu mengeksploitasi laptop – seperti penulis macam saya š – sebenarnya cukup dengan HDD ukuran pasaran, 500 GB.
Aspek lain yang biasanya juga menjadi pertimbangan bagi beberapa pengguna khusus dalam memilih HDD adalah masalah data transfer rate. Aspek ini menjelaskan jumlah data yang bisa dibawa dari sebuah node ke node lain dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi jumlah data tersebut, semakin cepat kinerja HDD tersebut dalam me-load sebuah program atau data.
Bingung? Ibaratnya ada dua jenis jalan raya yang sama-sama memiliki panjang 1 km: satu jalan memiliki lebar 5 meter dan jalan yang lain memiliki lebar 10 meter. Kedua jalan sama-sama digunakan untuk satu arah dan semua kendaraan yang melaluinya diasumsikan memiliki kecepatan yang sama. Tentu saja jalan yang memiliki lebar 10 meter bisa menampung kendaraan lebih banyak, artinya lebih banyak kendaraan yang bisa sampai di titik finish dibandingkan kendaraan yang berada di jalan dengan lebar 5 meter.
Berkaca dari semua kebutuhan tersebut, Seagate meluncurkan satu produk HDD-nya yang super kece yang diberi nama Seagate Firecuda, bersamaan dengan peluncuran Barracuda, HDD khusus untuk kebutuhan para gamers dengan keunggulan kapasitas mencapai 10 TB. Ada dua jenis Firecuda yang diluncurkan, yaitu ukuran 2.5 inchi (untuk laptop) dan 3.5 inchi (untuk PC). Nah, beruntung banget aku dapat kesempatan untuk menjajal produk Firecuda 3.5 inchi ini. Jadi, kali ini aku akan lebih banyak membahas produk HDD untuk PC ini ya.
Mari kita skip pembahasan soal tampilan dan langsung menuju bagian performa, satu bagian yang berhasil buat aku jatuh cinta dan tercengang di saat bersamaan. Kenapa? Firecuda ini bener-bener amazing dan sangat membantu para penggunanya yang nggak betah dengan hal-hal yang lelet. Nilai plus yang sudah berhasil membuatku jatuh cinta adalah ketika tahu kalau HDD ini nggak perlu driver atau software khusus saat pertama kali pasang.
Kemudian, proses pembacaan data dan loading program menggunakan HDD ini jauh lebih cepat dibandingkan HDD lamaku. Jangankan untuk penggunaan normal yang sebatas program dokumen semacam Ms Office, untuk game saja bisa hampir tanpa hambatan kok.
Sempat mikir juga, ini HDD kok bisa kerja cepet banget. Usut punya usut, ternyata NAND Flash Technology inilah yang berkontribusi di dalamnya. Buat yang belum tahu fungsinya, NAND Flash Technology ini suatu komponen yang bisa membaca data yang sering digunakan oleh user sehingga ketika akan digunakan bisa ditampilkan dengan cepat. Kalau aku nih, karena aku sering banget buka aplikasi Ms Office dan WordPress, ketika aku klik program Ms Office atau buka Google Chrome-ku, emang terbukti cepet banget. Nggak ada lelet, nggak ada nge-lag.
Entah karena program dasar yang aku jalankan relatif umum dan bukan merupakan program berat seperti yang lazim dipakai pada gamers atau video editor profesional, tapi HDD ini terbukti membantuku menghemat waktu ketika kerja dikejar deadline. Nggak tanggung-tanggung, kulihat dari spesifikasinya sih tertulis 8 GB NAND Flash. Inilah mengapa HDD ini kerjanya cepat dan justru lebih mirip SSD.
Mending punya HDD Firecuda atau beli SSD aja kak kalau aku butuhnya untuk gaming?
Jawabannya: tergantung kemampuan kantong. Well, aku tidak menampik ya kalau penggunaan SSD bisa membuat proses gaming menjadi lebih menyenangkan dibandingkan menggunakan HDD. Mereka yang literrally professional gamers pasti mengutamakan kenyamanan saat bermain, artinya mereka tidak akan menggeser pilihan SSD menjadi HDD. Artinya (lagi), aspek harga bukan masalah. Hanya saja, kalau kamu termasuk dalam golongan gamer-di-kala-butuh-pelarian-dari-rutinitas (seperti saya, lagi), HDD Firecuda ini bisa jadi atlernatif kok. Bukan hanya masalah performanya yang 11:12 dengan SSD, harga HDD ini lebih āumumā dan tidak menganiaya saku.
Balik lagi ke topik perfoma. Aku harus mengakui kalau aku memang kagum, tapi aku bukan tipe orang yang mudah puas karena mendapati kelebihan satu barang di satu sisi. Barang ini harus diuji lagi untuk penggunaan yang lain. Sayangnya, aku nggak punya kemampuan dalam mengoperasikan berbagai software untuk editing, baik edit foto, video, suara, dan lain-lain.
Jadi aku memutuskan untuk menantang seorang video editorĀ satu kantor untuk mencoba menjalankan berbagai aplikasi yang dia punya dalam menggarap pekerjaannya dalam editing video. Yep, aku pasang semua aplikasi itu. Kita semua tahu kan ya kalau para video editor itu menggunakan perangkat (keras dan lunak) mahacanggih supaya hasil kerja mereka nggak berantakan. So, aku mencoba membuktikan hipotesisku kalau HDD Firecuda ini layak untuk dipasarkan khususnya untuk para professional user. Hasilnya?
WOW!Ā Just, wow!
Review dari sang video editor sendiri adalah: keren abis! Karena pembacaan datanya yang lebih cepat sekaligus sama sekali nggak ada masalah (sekalipun keleletan) pada saat loading, HDD ini bener-bener recommended untuk kebutuhan sejenis. HDD ini juga terbilang cepat saat melakukan penyimpanan data, sekalipun data-data yang harus disimpan dalam jumlah banyak dan masing-masing punya size yang besar.
For your information, ada dua jenis HDD Friecuda 3.5 inchi berdasarkan kapasitasnya. Yang dipakai saat ini adalah HDD Firecuda kapasitas 2 TB, ukuran yang cukup ideal dibuat kerja kalau kata editor-nya. Ada varian lain dari HDD Firecuda 3.5 inch ini, yaitu kapasitas 1 TB.
Kalau dari aku pribadi, selain melihat kenikmatan penggunaannya yang tidak diragukan lagi, aku memperhatikan kalau ternyata HDD Firecuda ini sama sekali nggak berisik, beda jauh dengan HDD pada umumnya yang akan āstresā kalau dipekerjakan untuk kebutuhan editing, bukan hanya berisik tetapi juga buat panas. Ini artinya penggunaan HDD Firecuda ini sekaligus membantu memelihara komponen lainnya yang turut diperlukan dalam menggunakan PC.
Kelebihan lain yang patut jadi salah satu bahan penilaian mengapa HDD Firecuda ini lebih baik dibandingkan HDD konvensional adalah masalah garansi terbatas hingga 5 tahun, lebih lama dibandingkan dengan garansi HDD lain yang hanya pol dijangka waktu 3 tahun. Yah, kalau menilai sejauh pengalamanku dalam memakai, coba googling spesifikasi tipe HDD Firecuda lainnya, sampai pada berbagai review-nya yang jarang mengecewakan, menurutku produk ini sangat layak untuk memegang posisi pertama sebagai HDD terbaik, baik untuk kebutuhan umum ataupun profesional.
Kurang yakin dengan review yang aku buat? coba tonton video di bawah ini! š
Recent Post
