Seiring pertumbuhan internet dan banyaknya transaksi digital, kita semakin terekspos dengan kekurangan dari mata uang konvensional sebagai alat pembayaran online. Batasan saat ini mulai dari tingginya biaya, waktu proses lama, dan resiko keamanan. Terlebih, batasan ini menjadi-jadi saat transaksi dilakukan antar negara, dalam mata uang yang berbeda dan permasalahan kompleks lainnya.
Ide untuk menemukan mata uang internasional, bebas dari aturan negara dan bank sentral, menjadi tujuan dari banyak pakar ekonomi, pebisnis, programmer, dalam beberapa dekade terakhir. Mata uang ideal mampu untuk menyembunyikan identitas pemilik, menjaga inflasi, keamanan dari penipuan dan pencurian. Idealisme ini mengarah pada penciptaan mata uang digital, yang memiliki konsep uang tunai dengan nilai sama yang dapat digunakan di seluruh dunia.
Bitcoin (BTC) merupakan solusi paling populer untuk menciptakan mata uang digital, pertama kali hadir pada 2009 dengan peredaran sebanyak 2.625.000. Pada 7 Desember 2013, naik jumlahnya menjadi 12.091.050 koin, dimana setiap koin bernilai USD 736,61.
Pro Bitcoin
Bitcoin masih perlu waktu untuk menjadi alternatif serius dari sistem transaksi elektronik yang sudah ada, namun ada beberapa kelebihan yang bisa kita dapatkan sekarang mulai dari:
1. Perlindungan dari penipuan
Bitcoin bersifat digital karena itu tidak bisa dimanipulasi atau diputarbalikkan transaksinya, seperti layaknya charge back di kartu kredit.
2. Mengurangi kemungkinan pencurian identitas
Saat kamu memberikan kartu kredit dalam sistem pembayaran, kamu memberikan akses ke toko terhadap seluruh limit kartu, dengan cara toko meminta pembayaran ke bank, dan bank mengirimkan uang ke toko sesuai permintaan.
Bitcoin menggunakan mekanisme yang sebaliknya, dimana pemilik mata uang Bitcoin langsung memberikan dana ke toko tanpa informasi tambahan.
3. Transfer langsung dengan cepat
Pembelian aset biasanya membutuhkan pihak ketiga yang mengakibatkan transaksi menjadi lebih lama karena perlu konfirmasi secara berulang-ulang. Hal ini tidak terjadi dalam blockchain seperti Bitcoin. Kontrak Bitcoin bisa didesain untuk menghilangkan perlunya persetujuan pihak ketiga sehingga waktu transaksi menjadi lebih cepat.
4. Akses dari seluruh dunia
Saat ini 2 milyar manusia di seluruh dunia mendapatkan akses terhadap internet atau telepon genggam. Dimana tidak semua dari mereka memiliki akses ke sistem tukar konvensional. Terutama di negara-negara ekonomi lemah. Ini bisa menjadi pasar bagi Bitcoin.
Di Kenya misalnya, sudah diperkenalkan sistem M-PESA dimana kamu bisa melakukan transfer uang lewat telepon genggam dan jasa keuangan mikro lewat alat khusus. Satu dari tiga rakyat Kenya saat ini memiliki dompet Bitcoin.
5. Biaya lebih rendah
Secara umum, Bitcoin tidak membutuhkan biaya transaksi karena penambang Bitcoin dikompensasi oleh jaringan dengan kemunculan Bitcoin yang baru.
Kontra Bitcoins
Ada banyak kritik terhadap Bitcoin dari pakar ekonomi yang mengatakan Bitcoin dapat memberikan dampak buruk terhadap perekonomian global. Beberapa alasan yang melandasinya dimulai dari:
1. Sebagai sumber dana ilegal dan pencucian uang
Beberapa pihak yakin Bitcoin bisa digunakan untuk aktivitas ilegal dan pencucian uang. Dimana aturan dan pemantauan yang biasanya ada pada institusi keuangan oleh lembaga pemerintah dan swasta, tidak dijalankan pada mata uang digital.
Pada 2 Oktober 2013, FBI menutup akses situs Silk Road, dengan menyita 144 ribu BTC senilai USD 28 juta atau mencapai 392 miliar Rupiah. Dalam situs ini, banyak transaksi yang termasuk kepada perdagangan obat terlarang, senjata api, jasa pembunuhan, sampai tata cara pembobolan ATM. Operasi tersebut sangat bergantung pada mata uang digital sebagai alat transaksi.
Belum lagi jika kita berbicara tentang sistem pembayarannya dimana berpotensi sebagai pencucian uang atau aktifitas kriminal lainnya.
2. Sistem keamanan rendah
Banyak pakar juga memprediksi software tambang Bitcoin juga menjadi magnet bagi virus komputer dikarenakan tidak adanya regulasi pemerintah terhadap pemain di dalamnya. Pada 8 Desember 2013, surat kabar Financial Times melaporkan bahwa ada lebih dari 300 ribu tindak kriminal yang akhirnya meminta tebusan berupa Bitcoin kepada komputer yang terserang.
Kesimpulan
Apakah Bitcoin dapat menjadi solusi nyata yang dibutuhkan saat ini sebagai sistem transaksi internet? Ataukah menjadi lubang yang dimanfaatkan untuk tindak kriminal dan pencucian uang? Konsep ini masih menarik untuk dibahas.
Kebutuhan akan mata uang virtual memang tidak terbantahkan lagi. Bagaimanapun, terlalu cepat rasanya jika kita mengambil keputusan akan masa depan Bitcoin sebagai jawaban semua ini atau hanya ledakan spekulasi keuangan saja.
Kamu sendiri pro atau kontra terhadap Bitcoin? Apa kamu punya keinginan untuk membelinya sebagai aset investasi ataupun spekulasi?